Breaking News
banner 728x250

Dampak Banjir, Warga Pematang Tengah Tanjung Pura Lengkap dengan Penderitaan Dberita.ID, Langkat — Ribuan warga terdampak banjir di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, seakan luput dari perhatian pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maupun Pemerintah Kabupaten Langkat. Dimulai dari genangan air banjir yang masih merendam pemukiman warga, keresahan warga juga terkait masalah bantuan sembako yang beluh didapat, air bersih, tidak adanya posko dampak bencana alam dari tim BPBD, putusnya akses internet dan padamnya aliran listrik PLN. Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, Senin (1/11/2025), aliran listrik di wilayah tersebut telah padam selama lima hari, sejak Rabu malam (26/11/2025). Tidak hanya itu, jaringan internet dan komunikasi juga turut terputus, membuat warga semakin kesulitan untuk berkoordinasi maupun melaporkan kondisi darurat. Selain terisolasi, warga kini mulai terancam kelaparan karena belum adanya bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemerintah Kabupaten Langkat. Revo, salah seorang warga Desa Pematang Tengah, mengungkapkan kondisi yang dialami warga saat ini sudah sangat memprihatinkan. “Kami lengkap penderitaan. Banjir datang, posko bencana tidak ada, bantuan sembako juga tidak ada. Listrik padam dan jaringan internet juga mati,” ujar Revo dengan nada kecewa. Ia menambahkan, banyak warga yang masih bertahan di pengungsian tanpa menerima bantuan apa pun dari pemerintah maupun tim BPBD. “Kami sangat resah, tidak tahu harus melapor ke mana. Warga sudah mengungsi, tapi belum juga mencicipi bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemerintah Langkat,” katanya. Revo juga menyampaikan bahwa situasi semakin memburuk. Warga yang kehabisan persediaan makanan disebut mulai nekat mencari kebutuhan pokok di toko-toko sekitar. “Warga terancam kelaparan. Bahkan sudah terjadi aksi pengambilan barang di toko modern (Alfamart) karena warga tidak punya pilihan,” tambahnya. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun BPBD Langkat terkait penanganan banjir dan distribusi bantuan di Desa Pematang Tengah, hal itu terkabarkan dari pihak pemerintah desa. Editor: Reza Fahlevi Dampak Bencana Alam Banjir, Warga Pematang Tengah Lengkap Penderitaan, dan terancam mati kelparan. (Dberita.id)

banner 120x600
banner 468x60
BAGIKAN

Langkat — Galaxy Monitor 01 Desember 2025                                                        ribuan warga terdampak banjir di

banner 325x300

Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, seakan luput dari perhatian pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maupun Pemerintah Kabupaten Langkat.

Dimulai dari genangan air banjir yang masih merendam pemukiman warga, keresahan warga juga terkait masalah bantuan sembako yang beluh didapat, air bersih, tidak adanya posko dampak bencana alam dari tim BPBD, putusnya akses internet dan padamnya aliran listrik PLN.

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, Senin (1/11/2025), aliran listrik di wilayah tersebut telah padam selama lima hari, sejak Rabu malam (26/11/2025). Tidak hanya itu, jaringan internet dan komunikasi juga turut terputus, membuat warga semakin kesulitan untuk berkoordinasi maupun melaporkan kondisi darurat.

Baca juga:  Lakukan Pencurian Sarang Walet, Herman dan 3 orang Pelaku Lainnya Ditetapkan Sebagai Tersangka di Polda Sumut MEDAN // Herman alias Donnie bersama tiga (3) orang yakni Syukur Krisman Harefa, Rudi Supriyanto Alias Edi dan Indra Feri Raju Saputra Napitupulu alias Edi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pencurian sarang burung walet di Jl. Karet Lk.2 , Gunung Sitoli, Nias atas laporan dari korban Ramadin dengan nomor STTLP/B/1219/X/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara tanggal 11 Oktober 2023. Herman bersama 3 orang pelaku lain diduga melakukan kejahatan tersebut yang terekam kamera CCTV dengan cara merusak gembok dengan gerenda potong, dan mendobrak pintu mengambil tiga karung goni seberat 30 kg sarang walet, hingga pelapor mengalami kerugian sekitar Rp 400 juta, yang mana penanganan kasus tersebut sudah berjalan 2 tahun. Marimon Nainggolan, SH MH, selaku kuasa Hukum pelapor menginformasikan kepada media, proses hukum dilakukan Penyidik pada Subdit II Ditreskrimum Polda Sumut benar telah menetapkan Herman Hariawan alias Donnie dan 3 orang lainnya sebagai tersangka sebagaimana dituangkan dalam SPDP tanggal 21 Juni 2024 yang sampaikan Penyidik kepada Kejaksaan Tinggi Sumut dan diteruskan kepada Pelapor. Penyidikan perkara tersebut hingga saat ini masih berproses di Polda Sumut dan infomasi yang diperoleh Kuasa Hukum Pelapor dimana pemberkasan atas perkara tersebut dilakukan secara splitsing, dimana berkas atas nama tersangka Herman Hariawan alias Doni sudah pernah di limpahkan kepada JPU dan Penyidik sedang melengkapi petunjuk jaksa dan segera mungkin akan dikirim lagi ke JPu untuk diteliti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun berkas perkara atas 3 orang lainnya masih proses pemanggilan sebagai Tersangka, untuk itu Korban melalui Kuasa hukumnya berharap proses hukum terhadap para Tersangka dapat segera disidangkan di pengadilan supaya jelas kepastian hukumnya, mengingat perkara perdata yang sempat menjadi hambatan penyidikan sudah memperoleh putusan berkekuatan hukum tetap dari Mahkamah Agung. Hingga berita ini naik ke meja redaksi, saat dikonfirmasi Kabid Humas Polda Sumut dan Kejaksaan belum memberikan tanggapannya terkait perkara ini. (Red/Tim)

Selain terisolasi, warga kini mulai terancam kelaparan karena belum adanya bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemerintah Kabupaten Langkat.

Revo, salah seorang warga Desa Pematang Tengah, mengungkapkan kondisi yang dialami warga saat ini sudah sangat memprihatinkan.

“Kami lengkap penderitaan. Banjir datang, posko bencana tidak ada, bantuan sembako juga tidak ada. Listrik padam dan jaringan internet juga mati,” ujar Revo dengan nada kecewa.

Ia menambahkan, banyak warga yang masih bertahan di pengungsian tanpa menerima bantuan apa pun dari pemerintah maupun tim BPBD.

“Kami sangat resah, tidak tahu harus melapor ke mana. Warga sudah mengungsi, tapi belum juga mencicipi bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemerintah Langkat,” katanya.

Baca juga:  FKDM Hamparan Perak, Armaini dan Bung Wendi Melalui Tim Ras Center Gerak Cepat Selamatkan Pasien Stroke Lewat Program UHC Deli Serdang

Revo juga menyampaikan bahwa situasi semakin memburuk. Warga yang kehabisan persediaan makanan disebut mulai nekat mencari kebutuhan pokok di toko-toko sekitar.

“Warga terancam kelaparan. Bahkan sudah terjadi aksi pengambilan barang di toko modern (Alfamart) karena warga tidak punya pilihan,” tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi Sumut maupun BPBD Langkat terkait penanganan banjir dan distribusi bantuan di Desa Pematang Tengah, hal itu terkabarkan dari pihak pemerintah desa.

Editor: Reza Fahlevi
Dampak Bencana Alam Banjir, Warga Pematang Tengah Lengkap Penderitaan, dan terancam mati kelparan. (Dberita.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *