Breaking News
banner 728x250

FKDM Hamparan Perak, Armaini dan Bung Wendi Melalui Tim Ras Center Gerak Cepat Selamatkan Pasien Stroke Lewat Program UHC Deli Serdang

FKDM Hamparan Perak, Armaini dan Bung Wendi Melalui Tim Ras Center Gerak Cepat Selamatkan Pasien Stroke Lewat Program UHC Deli Serdang

banner 120x600
banner 468x60
BAGIKAN

Hamparan Perak,  Galaxy Monitor,20 November 2025 — Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Hamparan Perak bersama Armaini (Mak Bintang) dan Bung Wendi melalui Tim Ras Center, bergerak cepat membantu penanganan darurat seorang warga bernama Sriani (68) yang mengalami stroke dengan riwayat hipertensi. Penanganan ini dilakukan dengan memanfaatkan Program Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Deli Serdang.

banner 325x300

Tertunda Karena BPJS, Ditangani Cepat Melalui UHC

Sebelumnya, pasien sempat dibawa ke RS Hermina pada 19 November 2025, namun perawatan tidak dapat dilanjutkan karena adanya tunggakan BPJS Mandiri. Situasi tersebut dilaporkan warga Dusun XIV Suka Damai kepada relawan Tim Ras Center, Armaini, yang segera menyampaikan laporan kepada tim FKDM dan Bung Wendi.

Menanggapi kondisi darurat tersebut, Tim Ras Center bersama FKDM melakukan koordinasi cepat dengan fasilitator UHC Kecamatan Hamparan Perak, drg. Tengku Syarifa, untuk memastikan pasien tetap mendapatkan layanan kesehatan meski terkendala administrasi.

Baca juga:  Ribuan Orang Keracunan MBG di Bandung Barat Terungkap, Ini Penyebabnya!! Jawa Barat // Sebanyak 1.333 orang lebih menjadi korban keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ternyata keracunan ini disebabkan oleh bakteri, Senin.(30/9/25) Keracunan massal ini terjadi setelah para korban menyantap MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, hingga penghitungan Jum'at (26/9) yang lalu. Selain di Bandung Barat, sebanyak 657 orang mengalami gejala keracunan akibat mengonsumsi MBG di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Para korban keracunan pun beberapa sempat dipulangkan. Namun, ada pula korban yang datang kembali karena gejala muncul lagi. “Jadi semalam kami temukan 4 pasien KLB keracunan yang datang lagi padahal sebelumnya sudah dinyatakan membaik. Kebetulan saya kan ikut menangani langsung, jadi saya juga hafal betul wajahnya,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia N. Sukandar. Setelah dilakukan penanganan medis, petugas kemudian melakukan anamnesa terhadap pasien tersebut. Anamnesa atau pengumpulan informasi medis melalui wawancara dengan pasien mengemukakan fakta bahwa penyebab gejala berulang itu karena keawaman pasien dan keluarga. “Jadi setelah kita tanya, mereka makan apa di rumah karena kan kita tidak tahu. Ternyata ada yang dikasih jeruk, terus makan ayam goreng, nah apakah itu beli atau masak sendiri kan kita nggak tahu. Jadi hal-hal itu yang membuat mereka bergejala lagi,” kata Lia. Petugas Siaga Dia pun menginstruksikan semua petugas yang siaga di posko penanganan GOR Kecamatan Cipongkor serta tempat penanganan pasien KLB keracunan lainnya agar mengedukasi pasien dan keluarganya soal apa yang boleh dikonsumsi di rumah setelah dinyatakan membaik. “Jadi saya sudah wanti-wanti ke petugas agar mengedukasi pasien bahwa ketika pulang dan dinyatakan membaik itu jangan makan yang macam-macam dulu. Cukup makan bubur saja dan harus yang dimasak sendiri,” ujar Lia. Saat ini di posko penanganan GOR Kecamatan Cipongkor tersisa 12 pasien keracunan massal. Ia siaga menerima pasien baru maupun pasien dengan gejala berulang. Bakteri Jadi Penyebab Keracunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengungkapkan penyebab 1.333 orang ini. Ternyata penyebabnya karena bakteri Salmonella dan Bacillus cereus. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika Ristandi menyampaikan bahwa bakteri ditemukan dari sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperiksa tim laboratorium. “Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan,” kata Ryan. Dia menjelaskan, salah satu penyebab utama kontaminasi adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama. Hal ini memungkinkan bakteri berkembang biak. Jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam, apalagi tanpa pengontrolan suhu yang tepat, risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi,” ujarnya. Pentingnya Jaga Higienitas Ryan menekankan pentingnya menjaga higienitas dalam proses pengolahan makanan, mulai penggunaan air bersih hingga kebersihan petugas dapur. Dia menyarankan agar makanan disimpan pada suhu di atas 60 derajat Celsius atau di bawah 5 derajat Celsius untuk mencegah pembusukan. “Pemasak juga harus mengenakan sarung tangan, pakaian bersih, dan memastikan tidak ada terkontaminasi dari bahan lain,” tuturnya. Dinkes Jabar juga mengimbau semua pihak yang terlibat dalam program MBG untuk memperketat protokol keamanan pangan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (Red/Tim)

Berkat kerja sama dan respons cepat seluruh pihak, pasien akhirnya berhasil dirujuk ke RS Pancur Batu untuk mendapatkan penanganan medis intensif.

Didukung Pemerintah Desa dan Kecamatan

Upaya penyelamatan pasien ini turut mendapat dukungan penuh dari:

PJ Kepala Desa Kelambir V Kebun, Faisal

Camat Hamparan Perak, M. Guntur Endar Bumi NST, S.STP

drg. Tengku Syarifa, fasilitator UHC

Bung Wendi, pembina Tim Ras Center

Relawan Tim Ras Center Program UHC Kabupaten Deli Serdang merupakan program unggulan yang dibina langsung oleh Bupati Dr. H. Asri Ludin Tambunan, M.Ked (PD), Sp.PD, yang memastikan warga bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan biaya maupun administrasi.

Baca juga:  Cari Bukti Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Smartboard, Penyidik Pidsus Kejati Sumut Geledah 2 Lokasi Sekolah di Tebing Tinggi

Keluarga Sampaikan Apresiasi

Keluarga pasien menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu, terutama Armaini, Bung Wendi, Tim Ras Center, FKDM Hamparan Perak, Pemerintah Desa, Kecamatan, dan drg. Tengku Syarifa.

Mereka menilai gerak cepat dan koordinasi antar lembaga inilah yang menyelamatkan kondisi kesehatan Sriani.

Komitmen FKDM dan Ras Center untuk Masyarakat

FKDM Hamparan Perak menegaskan bahwa mereka akan terus hadir membantu masyarakat yang membutuhkan, terlebih dalam situasi darurat.

> “Kami siap bersinergi dengan seluruh elemen pemerintah dan relawan untuk memastikan warga mendapatkan hak layanan kesehatan secara cepat dan tepat,” ujar perwakilan FKDM Hamparan  + ( Sam )

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *